A. Pengertian
Psikoterapi ?
Jawaban :
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang
menggunakan prinsip – prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan
dalam tingkah laku, pikiran, dan perasaan pasien agar membantu pasien mengatasi
tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah – masalah dalam hidup atau
berkembang sebagai seorang individu.
B. Sebutkan
& jelaskan tujuan dari Psikoterapi?
Jawaban : ada
5 tujuan dari Psikoterapi, antara lain sebagai berikut
1.
Pikiran – pikiran kalut. Individu –
individu yang mengalami kesulitan secara khas menderita konfusi, pola – pola
pikiran yang dekstruktif, atau tidak memahami masalah – masalah mereka sendiri.
Para terapis berusaha mengubah pikiran – pikiran ini dan memberikan ide – ide
atau informasi baru, dan membimbing individu – individu tersebut untuk
menemukan pemecahan – pemecahan terhadap masalah mereka sendiri.
2.
Emosi – emosi yang kalut. Orang –
orang yang mencari terapi pada umumnya mengalami emosi yang sangat tidak
menyenangkan. Dengan mendorong pasien untuk mengungkapkan secara bebas perasaan
– perasaan dan memberikan suatu lingkungan yang menunjang, para terapis
membantu mereka menggantikan perasaan – perasaan mereka tersebut, seperti
perasaan putus asa dan perasaan tidak mampu dengan perasaan – perasaan yang tidak
mengandung harapan dan percaya akan diri sendiri.
3.
Tingkah laku – tingkah laku yang kalut.
Individu – individu yang mengalami kesulitan biasanya memperlihatkan tingkah
laku – tingkah laku yang mengandung masalah. Para terapis membantu pasien –
pasien mereka menghilangkan tingkah laku – tingkah laku yang mengganggu itu dan
membimbing mereka pada kehidupan yang lebih efektif.
4.
Kesulitan – kesulitan antarpribadi dan
situasi kehidupan. Para terapis membantu para pasien memperbaiki
hubungan mereka dengan keluarga, teman – teman, dan kolega – kolega seprofesi.
Mereka juga membantu para pasien itu menghindari atau mengurangi sumber –
sumber stress dalam kehidupan mereka seperti tuntutan pekerjaan atau konflik –
konflik keluarga.
5.
Gangguan – gangguan biomedis. Individu
– individu yang mengalami kesulitan kadang – kadang menderita gangguan biomedis
yang langsung menyebabkan atau menambah kesulitan – kesulitan psikologis. Para
terapis membantu menghilangkan masalah – masalah ini pertama – tama dengan obat
– obatan, dan kadang – kadang dengan terapi elektrokonvulsif atau psikobedah. Meskipun
kebanyakan terapis dapat bekerja dengan para pasien – pasien dalam bidang ini
tetapi penekanan berbeda menurut latar belakang pendidikan terapis. Para
terapis yang menggunakan teknik biomedis berusaha merubah gangguan – gangguan
biologis.
C. Sebutkan
& jelaskan unsur Psikoterapi?
Jawaban : beberapa unsur pada psikoterapi berikut ini
1.
Peran sosial : peran yang menunjang
pada pasien dalam perubahan dalam diri pasien yang berkaitan dengan martabat.
2.
Hubungan : hubungan pasien terhadap
lingkungan yang di pehatikan para terapis sebagai unsur dalam psikoterapis.
3.
Reedukasi : kajian bio kognitif
terapis pada pasien.
4.
Rehabilitasi : cara terapis dalam
mengobati para pasien.
D. Sebutkan
& jelaskan perbedaan Psikoterapi dengan konseling?
Jawaban :
Menurut thompson & rudolph (1983) Psikoterapi dapat dibedakan dengan
konseling.
KONSELING
|
PSIKOTERAPI
|
1. Klien
2. Gangguan
yang kurang serius
3. Masalah
: jabatan, pendidikan
4. Berhubungan
dengan pencegahan
5. Lingkungan
pendidikan & nonmedis.
6. Berhubungan
dengan kesadaran.
7. Metode
pendidikan.
|
1. Pasien.
2. Gangguan
yang serius.
3. Masalah
kepribadian dan pengambilan keputusan.
4. Berhubungan
dengan penyembuhan.
5. Lingkungan
medis.
6. Berhubungan
dengan ketidaksabaran.
7. Metode
penyembuhan.
|
Psikoterapis Konselor
Bimbingan
Terarah
Masalah
Intrapersonal Masalah Peran
Intensitas
Gangguan
ilustrasi di atas yang di gambarkan oleh Hansen, Stevic dan Warner (1986)
untuk mendeskripsikan perbedaan konseling dan psikoterapi.
E. Jelaskan
mengenai pendekatan psikoterapi terhadap mental illness?
Jawaban : Berikut ini beberapa pendekatan psikoterapi
1.
Psikoanalisis : pada pendekatan ini
terapis menghilangkan beberapa kecemasan pasien yang membuat konflik – konflik pada
diri pasien. Dengan begitu terapis mencari konflik – konflik para pasien dan
menghilangkan kecemasannya.
2.
Pendekatan Belajar : Karena
kecemasan merupakan pengkondisiam yang tidak tepat, maka pendekatan belajar
adalah cara terapis untuk menghilangkan kecemasan sehingga pengkondisian dalam
diri pasien berjalan dengan baik dengan cara menghapus respon ketakutan yang
bagian dari kecemasan dan belajar relaks.
3.
Pendekatan Tingkah – laku Kognitif :
teknik ini di sebut dengan teknik menghentikan pikiran. Teknik ini di gunakan
kalau pasien memberikan sinyal pada terapis yang menunjukkan bahwa suatu pikiran
obsesif pelan – pelan timbul pada kesadarannya di mana pada saat itu terapis
berteriak “Berhenti!!” tidak mengherankan kalau pasien dikagetkan dan segra
menyadari bahwa interupsi ini mengusir pikiran – pikirannya yang tidak
dikehendaki. Pasien kemudian dilatih untuk mengucapkan kata berhenti dengan suara harus bila pikiran
– pikiran atau gambaran – gambaran yang mengganggu itu menyerang kesadarannya.
4.
Pendekatan Fisiologis : pada
pendekatan ini terapis hanya memberikan obat – obat penenang pada pasien agar
mengurangi beberapa perilaku yang di munculkan di luar kesadaran pasien.
F.
Sebutkan & jelaskan bentuk utama terapi?
Jawaban : Beberapa bentuk utama terapi adalah sebagai
berikut.
1.
Supportive Therapy : terapis
berusaha memperkuat resistensi – resistensi. Ini mungkin perlu bagi para pasien
– pasien yang mengalami keadaan psikotik. Hanya dalam psikoanalisis terapis
berusaha menemukan penyebab, tujuan, cara, dan sejarah resistensi – resistensi
itu.
2.
Reeducative Therapy : meliputi umpan
balik biokognitif dan rasional emotif, desentisisasi, dan terapi realitas.
3.
Reconstructive Therapy : yang
meliputi macam – macam teknil psikoanalisis, konseling terpusat pada pasien,
terapi bermain pada anak dan terapi gesalt.
Sumber :
Gunarsa, S. D.
(2007). Konseling Dan Psikoterapi. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi.
murad, j. (2006). DASAR
- DASAR KONSELING. Jakarta: Universitas Indonesia.
Semiun, Y. (2010).
Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius.
Semiun, Y. (2010).
Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar