Artificial Intelegensi
A. Sejarah Artificial Intelegensi
Istilah pertama kali artificial intelegensi pertama kali diciptakan oleh John McCarthy pada tahun 1956 ketika dia mengadakan konferensi pertama kepada audience di Dartmouth. Tapi, perjalan untuk memahami kalau mesin itu benar – benar bisa berpikir banyak sebelum sekarang ini. Di Vannevar Bush’s, dia mengusulkan suatu sistem yang menguatkan pengetahuan untuk orang – orang dan pemahaman masyarakat sendiri. Lima tahun kemudian, Alan Turin menulis pada suatu kertas yaitu gagasan mengenai mesin yang mampu mesimulasikan manusia dan kemampuan untuk hal – hal cerdas, seperti bermain catur.
Tidak
satu pun yang dapat menyangkal kemampuan computer untuk memproses suatu logika.
Tapi banyak hal yang tidak diketahui kalau mesin dapat berpikir. Sebelum tahun
1956, Meskipun komputer menyediakan teknologi yang diperlukan untuk AI, itu
bukan awal tahun 1950 bahwa hubungan komputer antara kecerdasan manusia dan
mesin benar – benar diamati.
Northbert
Wiener, orang Amerika pertama yang membuat observasi pada teori umpan balik.
Yang sangat terkenal dengan teori umpan balik adalah thermostat: mengontrol
suhu di lingkungan sekitar rumah dan membandingkan dengan suhu yang kita
inginkan. Pada tahun 1955, Newell dan
Simon mengembangkan the logic theorist,
dianggap banyak orang menjadi program AI pertama. Suatu program yang berupaya
untuk menyelesaikan masalah dengan memilih cabang yang akan menghasilkan
kemungkinan besar dalam kesimpulan yang benar.
B. AI dan Kognisi Manusia (mesin
berpikir)
pada
beberapa abad yang lalu, telah menjawab pertanyaan dari para tokoh yang
mempertanyakan “apakah sebuah komputer mampu meniru kemampuan otak serta
kognisi manusia?”. Apa yang telah kita pelajari tentang mesin berpikir kita,
yang disebut otak, adalah bahwa mesin ini berbeda secara fundamental
dibandingkan dengan komputer Von Neumann yang sekarang biasa digunakan. Mungkin
AI akan berperan lebih jauh jika komputer lebih menyerupai otak. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai perbedaan otak manusia dan mesin komputer, mari
kita lihat di bawah ini.
Komputer berbasis silikon (jenis
Von Neumman)
|
||
Dalam
nanodetik.
|
Dalam milidetik
sampai beberapa detik.
|
|
Jenis
|
Rangkaian prosesor (kebanyakan).
|
Prosesor paralel
(kebanyakan).
|
Kapasitas
penyimpanan
|
Sangat besar, untuk
informasi berkode digital.
|
Sangat besar, untuk
informasi visual dan linguistik.
|
Bahan
– bahan
|
Silikon
dan elektronik.
|
Neuron
dan organik.
|
Kerja
sama
|
Sangat
patuh.
|
Cukup
kooperatif.
|
Kemampuan
belajar
|
Sesuai aturan yang
ditetapkan.
|
Konseptual.
|
Fitur
unggulan
|
Mampu
memproses data sangat banyak dalam waktu yang singkat. Efisien dalam biaya,
sudah teratur, mudah dirawat, dan bisa ditebak.
|
Mampu membuat
penilaian, kemsimpulan, dan penyamarataan dengan mudah. Pergerakaannya:
memiliki bahasa, percakapan, vision, dan emosi.
|
Fitur
terburuk
|
Tidak mampu belajar
sendiri dengan cepat, memiliki kesulitan dengn tugas kognitif manusia yang rumit, seperti pemahaman
bahasa dan produksi.
|
Memiliki kapasitas
penyimpanan dan pemrosessan informasi yang terbatas, pelupa, dan cukup mahal
dalam pemenuhan permintaan makanan., minuman, tidur, suhu udara yang sesuai
sebagai tambahan atas segala kebutuhan – kebutuhan bio-psikologis lainnya.
|
Beberapa program
komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat
pintar menirukan hal – hal nyata meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan
beberapa masalah, seperti sebuah soal matematika yang mendetail, lebih cepat
dan lebih akurat dari pada manusia. Beberapa tugas lain seperti
menggeneralisasikan dan mempelajari pola aktivitas yang baru, dilakukan paling
baik oleh manusia dan komputer masih kalah baik.
C. AI dan Sistem pakar (ELIZA, Parry,
Net Talk)
Antusiasme
para pemain AI langsung menanggapi tantangan yang muncul dari tes Turing dan
kemudian menuliskan program yang dirancang untuk menanggapi permintaan bahasa
yang tidak bisa dipisahkan dari respon manusia. Dengan menampilkan perspektif
dari pandangan yang tersembunyi, sekarang beberapa program ini menjadi tampak
sedikit aneh, tetapi ilmu pengetahuan memang seringkali berkembang seperti itu.
ELIZA
salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, Eliza, ditulis
oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966. Beberapa revisi atas ELIZA, telah
dibuat dari konsep aslinya. Pada satu program yang spesifik, bernama DOCTOR,
ELIZA mengambil peran seperti seorang psikiater. Pada contoh berikut ini, peran
ELIZA dicetak dalam huruf besar:
Semua
pria sama
Dalam
hal apa
Mereka
selalu menjadi gangguan bagi kita dalam berbagai hal
Bisakah
kamu berikan contoh yang spesifik
Yeah,
pacarku membuatku datang kesini
Pacarmu
membuatmu datang kesini
Dia
bilang aku depresi sepanjang waktu
Aku
turut bersedih mendengar kamu depresi
Memang
benar, aku tidak bahagia
Apakah
kamu pikir datang ke sini bisa menolongmu merasa bahagia
Yang
pasti aku butuh pertolongan
Percakapan
tersebut mungkin akan dianggap seseorang sebagai percakapan yang timbul dalam
wawancara antara seorang psikiater dengan pasiennya. Bagaimanapun juga mari
kita coba telaah transkrip tersebut lebih dalam. Respons dari komputer
cenderung stereotipe, misalnya dia diprogram untuk merespons beberapa kunci
kalimat dengan respons yang hanyalah merupakan transformasi dari kalimat
aslinya. Seperti ketika “pasien” mengatakan kata kunci “i’m”, ELIZA merespon
dengan gaya tutur seperti “aku turut bersedih mendengar kamu...” jika tidak ada
kata kunci yang ditemukan, komputer akan menjawab dengan ciri – cirinya yang
tanpa isi atau pada beberapa kasus.
PARRY,
percakapan seperti apakah yang mungkin dihasilkan jika perannya dibalik yaitu
jika seorang psikiater berbicara pada pasien simulasi komputer? Colby, Hilf,
Weber, dan Kraemer pada tahun 1972. Mensimulasikan seorang pasien dan menyebut
program ini PARRY, karena ia mensimulasikan seorang pasien paranoid. Setelah
dilakukan, hasilnya mengindikiasikan sulit dibedakannya model dan pasien dalam setting yang sangat spesial. Tentu saja,
akan masuk akal jika timbul perdebatan atas kondisi penelitian yang dibuat –
buat, bahwa diagnosa aktual seorang paranoia termasuk wawancara langsung yang
mestinya banyak dilakukan, sehingga apabila para juri betul – betul memahami
dari tugas tersebut, wawancar mereka akan mungkin lebih berbeda. Meskipun Colby
dan rekan – rekannya berhasil memprogram komputer yang mampu merespon serupa
dengan respon seorang pasien paranoid, di mana program ini juga lulus tes
Turing, tetapi program ini masih jauh dari konsep model pemahaman lengkap dan
produksi bahasa.
NetTalk,
program ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring – jaring neuron,
sehingga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowski di sekolah
medis Harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini,
NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras. Model simulasi jaring
neuron terdiri atas beberapa ratus unit dan ribuan koneksi. NETtalk “membaca
keras – keras” dengan cara mengkonversi tulisan fonem – fonem, unit dasar dari
sebuah bahasa.
D.
Pengambilan
keputusan dan AI.
Sistem yang berkinerja seperti orang ahli disebut
dengan sitem pakar (expert system).
Pada dasarnya, sebuah sistem pakar adalah spesialis tiruan yang memcahkan
masalah yang termasuk dalam keahliannya. Sistem pakar telah dirancang untuk
memcahkan masalah dalam bidang kedokteran, hukum, aerodinamis, catur, dan hal –
hal rutin yang sangat banyak yang biasanya membosankan kita, atau bahkan
beberapa kasus yang sulit dipecahkan manusia. Sistem ini mengikuti aturan –
aturan yang telah ada, yang seringkali menggunakana pohon keputusan, tetapi
bagaimanapun sistem ini hanya bisa ‘memikirkan’ satu hal saja. Sistem pakar
dalam bidang kesehatan mungkin tidak bisa melihat isi dari sebuah lubang di
lantai, tetapi ia bisa membuat diagnosis yang akurat dan masuk akal pada
seorang gadis berumur 13 tahun yang sedang demam tinggi, sakit perut, dan
konsentrasi menyimpang terkait korpuskel putih. Ada sebuah program yang secara
sinis disebut Puff, yang adalah sebuah sistem ahli yang dirancang untuk
mendiagnosa kelainan paru – paru, seperti kanker paru – paru dan berhasil
mencapai keakuratan sebesar 89% keakuratan seorang dokter berpengalaman. Sistem
ini memang selama ini lebih dikenal dalam bidang industri, militer, dan
eksplorasi luar angkasa. Mereka cukup baik dalam menjalankan tugas yang memang
dirancang untuk mereka kerjakan. Lebih menyenangkan lagi karena mereka tidak
mengenal pemogokan dan menuntut gaji lebih. Tidak keberatan jika harus bekerja
tanpa henti, dan tidak meminta fasilitas kesejahteraan hidup.
Sumber :
Solso, R. L. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta:
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar