Sabtu, 31 Maret 2012

teori mengenai kepuasan kerja (psikologi industri)

Kali ini saya akan membahas mengenai kepuasan kerja. Adapun teorinya sebagai berikut ini saya akan menjelaskannya.

Teori kepuasan kerja :

1. Teori pertentangan (discrepancy theory) teori pertentangan dari locke menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan penimbangan dua nilai : A. Pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang diinginkan seseorang individu dengan apa yang ia terima, B. Pentingnya apa yang diinginkan bagi individu. Kepuasan kerja secara keseluruhan bagi seorang individu adalah jumlah dari kepuasan kerja dari setiap aspek pekerjaan dikalikan dengan derajat pentingnya aspek pekerjaan bagi individu. Misalnya, peluang untuk maju sangat penting,  lebih penting dari aspek - aspek pekerjaan lain, misalnya penghargaan, maka untuk tenaga kerja tersebut kemajuan harus dibobot lebih tinggi dari pada penghargaan.

Menurut locke, seseorang individu akan merasa puas atau tidaknya merupakan sesuatu yang pribadi, tergantung bagaimana ia mempersepsikan adanya kesesuaian atau pertentangan antara keinginan - keinginannya dan hasil - keluaranya.tambahan waktu libur akan menunjang kepuasan tenaga kerja yang menikmati waktu luang setelah bekerja, tetapi tidak akan menunjang kepuasan kerja seorang tenaga kerja lain yang merasa waktu luangnya tidak dapat dinikmati.


2. Model dari kepuasan bidang / bagian (facet satisfaction)

Model lawler dari kepuasan bidang berkaitan erat dengan teori keadilan dari adams. Menurut model lawler orang akan puas dengan bidang tertentu dari pekerjaan mereka, misalnya dengan rekan kerja, atasan, gaji. Jika jumlah dari bidang mereka persepsikan harus mereka terima untuk melaksanakan kerja mereka sama dengan jumlah yang mereka persepsikan dari yang secara aktual mereka terima.

Misalnya persepsi seseorang tenags kerja terhadap jumlah honorarium yang seharusnya ia terima berdasarkan unjuk kerjanya dengan persepsinya tentang honorarium yang secara aktual ia terima. Menurut lawler, jumlah dsri bidang yang dipersepsikan orang sebagai sesuai tergantung dari bagaimana orang mempersepsikan masukan pekerjaan, ciri - ciri pekerjaanya dan bagaimana mereka mempersepsikan masukan dan keluaran dari orang lain yang dijadikan pembanding bagi mereka.


3. Teori proses bertentangan (oppenent - process theory)

Teori proses bertentangan dari landy memandang kepuasan kerja dari prespektif yang berbeda secara mendasar daripada pendekatan yang lain. Teori ini menekankan bahwa orang ingin mempertahankan suatu keseimbangan emosional.

Teori proses bertentangan, mengasumsikan bahwa kondisi emosional yang ekstrim tidak memberikan kemaslahatan. Kepuasan atau ketidakpuasan kerja memacu mekanisme fisiologikal dalam sistem pusat saraf yang membuat aktif emosi yang bertentangan atau berlawanan. Teori ini menyatakan bahwa jika orang memperoleh ganjaran pada pekerjaan mereka merasa senang, sekaligus ada rasa tidak senang. Setelah beberapa saat rasa senang menurun dan dapat memurun sedemikian rupa sehingga orang merasa agak sedih sebelum kembali normal. Ini demikian karena emosi tidak - senang berlangsung lama. Berdasarkan asusmsi bahwa kepuasaan kerja bervariasi secara mendasar dari waktu ke waktu, akibatnya ialah bahwa pengukuran kepuasan kerja perlu dilakukan secara periodik dengan interval waktu yang sesuai.


Adapun dampak kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja.

1. Dampak terhadap produktivitas.

2. Dampak terhadap ketidakhadiran dan keluarya tenaga kerja.


Demikian penjelasan dari saya mengenai teori kepuasaan kerja yang terdapat dalam bahan psikologi industri, semoga bermanfaat.


Terima kasih


Sumber buku : munandar, A.S. 2001. "psikologi industri & organisasi". UI-press, jakarta.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar