Jumat, 14 Juni 2013

Eh ini beneran loh...

Sesuatu cerita yang mungkin ini adalah cerita yang sudah lalu dan ingin gue ceritakan.

Jadi, begini,...

Disaat gue menemani nyokap gue ke sebuah mall di jakarta, gue melihat sepasang kekasih bergandengan tangan ah itu ga seru membosankan. jadi, disini gue mau cerita waktu gue menemani nyokap gue kemall di jakarta, gue melihat seorang ibu berumur kurang lebih 70 tahun yang terlihat bingung dikeramaian. kemudian gue berbicara ke nyokap gue "bu, kasihan dede liat ibu itu, sepertinya lagi bingung". nyokap gue menjawab "hah? yang mana de?". gue kembali menjawab "ituloh bu yg deket patung". nyokap gue melirik lagi dan kemudian, "oh itu, iya sepertinya dia lagi bingung coba kamu samperin sana kamu tanya". 

Nyokap menyuruh gue untuk menghampiri si ibu itu dan gue bertanya pada ibu itu selayaknya satpam mall "ada apa ibu? sepertinya terlihat bingung, mungkin saya bisa bantu". ibu itu menoleh dan matanya menghadap ke gue. ibu itu berkata "iya ini saya bingung mencari anak saya, dia menyuruh saya menunggu disini tapi sudah berjam - jam saya menunggu dia tak kembali mas sedangkan, saya engga memiliki hp untuk menghubunginya". untuk memastikan kebenaran omongan ibu ini, gue bertanya kembali "memang ibu tadi naik apa kesini? memang ibu punya nomor hp anak ibu? biar nanti saya yg menghubungi anak ibu". ibu itu menjawab "naik mobil mas, tadi mobilnya parkir di bawah, sebentar mas saya cek di tas saya dulu". 

Ketika ibu itu sedang mengambil nomor telfon anaknya, nyokap gue menghampiri kita. nyokap gue bertanya pada gue "kenapa de?". "jadi, ibu ini disuruh anaknya menunggu di sini bu, tapi ibu ini sudah berjam - jam menunggu anaknya engga kembali kesini dan sekarang dede minta nomor telfon anaknya untuk jemput ibunya". nyokap gue merasa simpati dia berkata "ya, allah tega banget ninggalin ibunya sendirian". nyokap gue berkata pada ibu itu "ibu rumahnya dimana? biar kami antarkan ibu yaa?". ibu itu menanggapi pertanyaan nyokap gue dengan mimik sedih "yaah, bu nomor telfon anak saya engga ada di tas, biasanya di tas, tetapi ini engga ada" dia membongkar semua isi tasnya sampai berantakkan kelantai - lantai. lalu gue bilang ke ibu itu "yasudah bu, gini saja.. biar kami yang mengantarkan ibu ke rumah ibu saja, gimana?? mau kami antar?? sekalian kami juga mau pulang bu" di sela - sela itu nyokap gue pun  berkata "tapi ibu masih inget kan jalan arah kerumah ibu?".

Ibu itu menjawab "alamat rumah saya di fatmawati, deket SMA 2 ciputat nanti saya arahkan mas". karena gue sudah merasa ibu itu sudah tau arah jalan pulang kita langsung menuju parkiran, tetapi sebelum itu gue dan nyokap gue memutuskan untuk menanyakan kembali ke ibu itu. "ibu masih ingat kendaraan anak ibu pada saat itu parkir dimana?". ibu itu menjawab "masih mas, kalo gitu keparkiran dulu saja yaa siapa tau dia masih disini". kita semua pun menuju ke parkiran, dan ...... 

"hmmmmm" ibu itu menghela nafas. 

gue bertanya "kenapa bu?". 

"anak saya sudah meninggalkan saya mas, sudah tak ada kendaraannya mas" dengan mimik yang sangat sedih ibu itu menjelaskannya.

gue pun memberi saran kembali "yaudah yuk bu mari saya antar"

Dan kami pun bergegas mengantar ibu ini ke tempat tinggalnya. sekitar 1 jam perjalanan kami akhirnya sampai di sebuah rumah yang megah dan besar. dalam hati gue berkata "buset ini rumah gede bengeeet, yang ngefel tuh rumah berapa orang". dan kami berhenti tepat didepan rumah itu. 

"ting tooong" gue memencet bel yang tepat berada didepan rumah. "jegreeeeek!!" pagar terbuka. kembali di dalam hati gue berkata "brooooh pagernya kebuka sendiri broooooh!!" dengan terkejutnya gue sama seperti orang awam yang baru tahu pagar otomatis. okeh, gue memang human of village and you too brooh...

Gue lanjutkan cerita ini yaa, setelah itu satpam dari pemilik rumah itu keluar. dan menanyakan ke gue "cari siapa yaa mas?" dengan nada agak kasar. gue menjawab "ini pak, di dalam mobil saya ada seorang ibu yang mengaku tinggal disini makanya saya antar dia kesini pak". pak satpam yang sok beud galak itu kembali bertanya "ibu siapa yaa?". 

Kemudian, "heh, junaedi!! kamu yang sopan kalo ada tamu, ini saya" ibu itu keluar dari mobil dan memaki si satpam itu. dalam hati gue "mamffuusss ente!!", tapi .... satpam itu langsung 180 derajat berubah mimik galak menjadi mimik hello kitty. "eh ibu, dari mana saja bu tadi di cari mas yudi katanya ibu langsung pergi" jawab satpam itu. "enak aja, mana yudi? saya main ditinggal di mall, untung ada mas dan mamanya yang mau mengantarkan saya, kalo engga bagaimana saya mau pulang, jangan mentang - mentang saya sudah tua dan ga ada artinya yaa saya bisa pecat kalian semua" ibu itu terus memaki - maki. seorang laki - laki keluar dari rumah itu. lalu, .... "mah, dari mana saja tadi yudi mencari - cari mama" lelaki itu langsung berbicara. "mamah nungguin kamu yang ditempat tadi yud, kamu sungguh tega, meninggalkan mamah sendirian mamah engga punya nomor hp, sampai - sampai mama mencari nomor telfon kamu di tas mamah engga ada, kalo mamah setia nunggu kamu, tapi kamu engga setia mencari mamah malah kamu asyik berdiam dirumah" emosi dari si ibu terus meluap - luap terhadap anaknya. anak dari ibu tersebut terlihat merasa bersalah, yaa anaknya sepertinya seumuran dengan gue, tapi kenapa dia begitu tega yaa meniggalkan ibunya disana. yaa ga tahu deh yang tahu cuma dia dan tuhan saja mungkin. tak lama gue dan nyokap berpamitan pada ibu, anaknya, dan satpam hello kitty itu. kemudian, kami langsung pulang menuju bekasiiiiii.....

Dari pengalaman pada hari itu gue ambil hikmah yang dikatakan ibu itu...
"mamah setia nunggu kamu, tapi kamu engga setia mencari mamah"
Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa kasih sayang seorang ibu itu sebenarnya tiada duanya, bahkan kasih sayang seorang ibu itu dapat 180 derajat merubah perilaku seorang anjing helder menjadi hello kitty... (coba deh pahami)...


writter : Abdi Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar