Jumat, 14 Juni 2013

Ku Tau Itu Adalah Salah...

Cerita yang sebenarnya sudah lalu....

"kukukukuuuruuuyyuukkk" ayam jago depan rumah gue (punya tetangga) berkokok. "hey mentari pagi menyambut pagi ini seceeeeerraaahh, uhuuukk!! okeh past time brooh!!" berlanjutlah gue merapikan tempat tidur dan lalu segera mandi untuk siap berangkat kekampus. Tepat pukul 08:00 di jam gue yang kecepatan 15 menit dengan alasan agar tidak terlambat masuk kelas, gue sudah stand by di bawah untuk segera berangkat kekampus. sebelum berangkat seperti biasa gue melakukan hal seperti ini "buuu dede mau berangkat....". lalu, jawablah nyokap gue "iyaaa bentar ibu matiin kompor dulu". "bruuumm!!" sambil nyokap menunggu nyokap gue membereskan peralatan eksperimen paginya, gue memanaskan si merah manis yang setia menemani gue kalo berangkat ke kampus.


Akhirnya, nyokap gue turun dan berbicara "de?" tanya nyokap gue. "huh? apa bu?" jawab gue sambil bertanya balik kepadanya. "kamu udah ga bareng lagi? kok ibu selalu melihat kamu, tumben pulang begitu cepat, ada apa kamu sama dia?" keponya nyokap gue. "hmmmhmmhm" hela nafas gue. kemudian gue jawab "engga bu, dede sudah lama engga bareng sama dia lagi, yaa taulah namanya anak muda". terlihat bingung nyokap gue dan kembali bertanya "loh, memang dia melakukan apa? sehingga kamu engga bisa bareng sama dia lagi?". dalam hati gue bertanya "ibu ini kepo sekaleeee". kembali gue menjawab pertanyaan nyokap gue "jadi, dede engga bisa bareng dia lagi. dede sudah bukan siapa - siapa dia lagi ibu, mungkin lebih tepatnya kita sudah benar - benar putus".


Nyokap gue kembali bertanya, oke ini pertanyaan selanjutnya lebih dalam mungkin. "iya, ibu tau maksudnya sudah putus, tapi putus karena apa??" pertanyaan super duper kepo dari nyokap gue. kemudian, gue jelaskan semuanya ke nyokap gue "jadi, dede ga terima ibu. dede di tuduh selingkuh dan memiliki pasangan lagi, sebelum itu kami memang bertengkar karena dia menghubungi 3 cowok sekaligus di BBM dan didalam percakapan itu mereka semua menyatakan rasa ingin memiliki kepada dia bu, sehingga dede memutuskan untuk berpisah, bagaimanapun dede bukan cowok yang mau di selingkuhin atau dede engga mau cinta dede di bagi kepada siapapun, cukup 2 tahun memang dia melakukan hal yang sama seperti itu bu, jadi yaa wajar saja memang watak dia seperti itu bu" begitu panjang cerita gue kepada nyokap.


Dan nyokap cuma bilang "yauwes de, kamu itu bisa dapat yg lebih tanpa harus memaksakan dia menjadi seperti yang kamu mau, nanti yang kamu mau akan diberikan allah disuatu saat nanti". gue menanggapinya dengan santai "iyoo bu, yang penting dede fokus kuliah, kerja dan baru dede kalau sudah mapan dede bisa cari pasangan bu, yasudah dede mau berangkat sudah hampir telat ini". "yauwes keluarin si merah manismu, ojo ngebut ngebut pelan pelan sing penting kelakon yoo de" ucap nyokap gue. gue menjawab "ho'oh buu". dan setelah itu gue berpamitan dengan nyokap after that, gue langsung menuju kampus. setiap di perjalanan gue menuju kampus, apa gue salah? apa gue salah setelah bercerita tentang dia ke nyokap? apa gue terlihat anak manja yang merengek agar nyokap gue mendengarkan cerita gue?....


Okeh, gue menyadari itu salah. karena, sama saja gue menjelekkan dia dimata nyokap gue, tetapi gue memiliki alasan untuk menceritakan itu. apa alasan itu??


Alasannya adalah "seorang ibu akan peka terhadap apa yang dialami anaknya, tak ada salahnya ketika seorang ibu mau tahu keadaan anaknya yang sedang mengalami sesuatu."



Thanks..


Writter : Abdi Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar